IP adalah suatu alamat logika untuk perangkat2 jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP agar perangkat tersebut dapat saling berkomunikasi. Pada IP versi 4 terdiri dari 32 bit binary dan dibagi menjadi 4 oktet. IP tersebut dibagi menjadi 5 kelas dari kelas A-E. Namun yang sering digunakan adalah kelas A-C.
IP Private
IP Private adalah sekelompok IP pada kelas A, B, C yang bebas kita pakai tanpa harus mendaftarkanya terlebih dahulu ke lembaga pengelola domain seperti IANA atau PANDI. IP ini hanya dikenal dalam jaringan pribadi itu sendiri dan tidak dikenal oleh internet.
Subneting
Apakah kita harus mempunyai banyak ip public untuk mengkoneksikan beberapa computer teman kita ke internet? Jawabanya adalah tidak perlu. Karena ip public sendiri sudah terbatas yang disebabkan oleh menjamurnya situs – situs di internet. Subneting adalah suatu cara untuk memperbanyak network ID dari satu network ID yang kita miliki. [subneting selengkapanya]
CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
CIDR adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C. Masalah yang terjadi pada sistem yang lama adalah bahwa sistem tersebut meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak digunakan. Sebagai contoh, alamat IP kelas A secara teoritis mendukung hingga 16 juta host komputer yang dapat terhubung, sebuah jumlah yang sangat besar. Dalam kenyataannya, para pengguna alamat IP kelas A ini jarang yang memiliki jumlah host sebanyak itu, sehingga menyisakan banyak sekali ruangan kosong di dalam ruang alamat IP yang telah disediakan. CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untuk menggunakan alamat-alamat IP yang tidak terpakai tersebut untuk digunakan di mana saja. Dengan cara yang sama, kelas C yang secara teoritis hanya mendukung 254 alamat tiap jaringan, dapat menggunakan hingga 32766 alamat IP, yang seharusnya hanya tersedia untuk alamat IP kelas B.
VLSM (Variable Length Subnet Mask)
Metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask, jika menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnet mask saja, perbedaan yang mendasar disini juga adalah terletak pada pembagian blok, pembagian blok VLSM bebas dan hanya dilakukan oleh si pemilik Network Address yang telah diberikan kepadanya atau dengan kata lain sebagai IP address local dan IP Address ini tidak dikenal dalam jaringan Internet, namun tetap dapat melakukan koneksi kedalam jaringan Internet, hal ini terjadi dikarenakan jaringan Internet hanya mengenal IP Address berkelas.
IP Private
IP Private adalah sekelompok IP pada kelas A, B, C yang bebas kita pakai tanpa harus mendaftarkanya terlebih dahulu ke lembaga pengelola domain seperti IANA atau PANDI. IP ini hanya dikenal dalam jaringan pribadi itu sendiri dan tidak dikenal oleh internet.
Subneting
Apakah kita harus mempunyai banyak ip public untuk mengkoneksikan beberapa computer teman kita ke internet? Jawabanya adalah tidak perlu. Karena ip public sendiri sudah terbatas yang disebabkan oleh menjamurnya situs – situs di internet. Subneting adalah suatu cara untuk memperbanyak network ID dari satu network ID yang kita miliki. [subneting selengkapanya]
CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
CIDR adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C. Masalah yang terjadi pada sistem yang lama adalah bahwa sistem tersebut meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak digunakan. Sebagai contoh, alamat IP kelas A secara teoritis mendukung hingga 16 juta host komputer yang dapat terhubung, sebuah jumlah yang sangat besar. Dalam kenyataannya, para pengguna alamat IP kelas A ini jarang yang memiliki jumlah host sebanyak itu, sehingga menyisakan banyak sekali ruangan kosong di dalam ruang alamat IP yang telah disediakan. CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untuk menggunakan alamat-alamat IP yang tidak terpakai tersebut untuk digunakan di mana saja. Dengan cara yang sama, kelas C yang secara teoritis hanya mendukung 254 alamat tiap jaringan, dapat menggunakan hingga 32766 alamat IP, yang seharusnya hanya tersedia untuk alamat IP kelas B.
VLSM (Variable Length Subnet Mask)
Metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask, jika menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnet mask saja, perbedaan yang mendasar disini juga adalah terletak pada pembagian blok, pembagian blok VLSM bebas dan hanya dilakukan oleh si pemilik Network Address yang telah diberikan kepadanya atau dengan kata lain sebagai IP address local dan IP Address ini tidak dikenal dalam jaringan Internet, namun tetap dapat melakukan koneksi kedalam jaringan Internet, hal ini terjadi dikarenakan jaringan Internet hanya mengenal IP Address berkelas.
Manfaat VLSM :
- Memberbaiki kekurangan metode conventional subnetting. Dalam subnetting tradisional, semua subnet harus ukuran yang sama, yang menimbulkan masalah ketika ada beberapa subnet yang jauh lebih besar daripada yang lain. Sedangkan pada subnetting VLSM semua subnet tidak harus mempunyai ukuran yang sama, jadi bisadisesuaikan dengan kebutuhan kita
- Efisien menggunakan alamat IP: alamat IP yang dialokasikan sesuai dengan kebutuhan ruang host setiap subnet.
- VLSM mendukung hirarkis menangani desain sehingga dapat secara efektif mendukung rute agregasi, juga disebut route summarization

0 komentar:
Posting Komentar